Permainan
Matematika adalah suatu kegiatan yang menggembirakan yang dapat menunjang
tercapainya tujuan instruksional pengamatan matematika. Tujuan ini dapat
menyangkut aspek kognitif, psikomotorik, atau afektif. Walaupun permainan
matematika menyenangkan penggunaannya harus dibatasi, dilaksanakan seingatnya
saja. Barangkali sekali-kali dapat juga diberikan untuk mengisi waktu, mengubah
suasana “tekanan tinggi’, menimbulkan minat, dan sejenisnya. Pembelajaran
dengan metode bermain adalah pembelajaran dengan cara seolah–olah berada dalam
suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam
metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih
memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.
Dapat
disimpulkan bahwa metode permainan adalah metode mengajar dimana cara penyajian
materi dengan permainan. Sehingga dengan permainan tanpa disadari oleh
anak/peserta didik bahwa mereka telah disuguhi pelajaran matematika. Selain
itu, untuk lebih merangsang minat anak-anak belajar matematika adalah dengan
menggunakan bahasa yang sederhana yang mudah dimengerti, sehingga mereka lebih
mudah belajar dan menerima penjelasan dari pendidiknya maupun dari orang tuanya.
Metode permainan (games), terkenal dengan berbagai sebutan antara lain
pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer).
Tujuan
dari pemanfaatan situasi anak bermain sambil belajar matematika, yaitu : Agar
peserta didik senang dalam mengerjakan suatu bahan pelajaran matematika, agar
peserta didik terdorong dan menaruh minat untuk mempelajari matematika secara
sukarela, adanya suatu semangat bertanding dalam suatu permainan dan berusaha
untuk menjadi pemenang dan dapat mendorong anak peserta didik untuk memusatkan
perhatian pada permainan yang dihadapinya, jika peserta didik terlibat pada
kegiatan dan keaktifan sendiri, akan betul-betul memahami dan mengerti, ketegangan-ketegangan
dalam pikiran peserta didik setelah belajar matematika dapat berkurang, agar
peserta didik dapat memanfaatkan waktu yang luang.
Ada beberapa
tahapan dalam metode bermain diantaranya yaitu, permainan
bebas (Free Play), permainan yang menggunakan aturan (Games),
permainan kesamaan sifat (Searching for communalities), permainan
representasi (Representation), permainan dengan simbolisasi (Symbolization),
permainan dengan formalisasi (Formalization). Belajar dengan
permainan bisa menjadikan pembelajaran matematika yang awalnya sulit
menjadi mudah dan menyenangkan. Misalnya peserta didik dalam belajar bilangan
bulat, pada awal pembelajaran sebelum dilakukan pembelajaran materi bilangan
bulat dengan maksud untuk mengetahui kemampuan awal siswa, menarik minat siswa
terhadap matematika, dan membuat pembelajaran yang menyenangkan.
Metode bermain
ini memiliki kelebihan dan kelemahan, diantaranya yaitu:
Kelebihan metode permainan,yaitu :
1.
Melatih anak untuk mendramatisasikan
sesuatu serta melatih keberanian.
2.
Metode ini akan menarik
perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi hidup.
3.
Anak dapat menghayati suatu
peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri.
4.
Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan
teratur.
Kelemahan
dari metode permainan, yaitu:
1.
Tidak semua topik dapat disajikan
melalui permainan.
2.
Memerlukan banyak waktu.
3.
Penentuan kalah menang dan
bayar-membayar dapat berakibat negatif.
4.
Mungkin juga tidak terjadi
pertengkaran, mengganggu ketenangan belajar di kelas-kelas lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar