Jumat, 05 Januari 2018

Menerapkan Metode Bermain Dalam Pelajaran Matematika



Permainan Matematika adalah suatu kegiatan yang menggembirakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional pengamatan matematika. Tujuan ini dapat menyangkut aspek kognitif, psikomotorik, atau afektif. Walaupun permainan matematika menyenangkan penggunaannya harus dibatasi, dilaksanakan seingatnya saja. Barangkali sekali-kali dapat juga diberikan untuk mengisi waktu, mengubah suasana “tekanan tinggi’, menimbulkan minat, dan sejenisnya. Pembelajaran dengan metode bermain adalah pembelajaran dengan cara seolah–olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.
Dapat disimpulkan bahwa metode permainan adalah metode mengajar dimana cara penyajian materi dengan permainan. Sehingga dengan permainan tanpa disadari oleh anak/peserta didik bahwa mereka telah disuguhi pelajaran matematika. Selain itu, untuk lebih merangsang minat anak-anak belajar matematika adalah dengan menggunakan bahasa yang sederhana yang mudah dimengerti, sehingga mereka lebih mudah belajar dan menerima penjelasan dari pendidiknya maupun dari orang tuanya. Metode permainan (games), terkenal dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer).
Tujuan dari pemanfaatan situasi anak bermain sambil belajar matematika, yaitu : Agar peserta didik senang dalam mengerjakan suatu bahan pelajaran matematika, agar peserta didik terdorong dan menaruh minat untuk mempelajari matematika secara sukarela, adanya suatu semangat bertanding dalam suatu permainan dan berusaha untuk menjadi pemenang dan dapat mendorong anak peserta didik untuk memusatkan perhatian pada permainan yang dihadapinya, jika peserta didik terlibat pada kegiatan dan keaktifan sendiri, akan betul-betul memahami dan mengerti, ketegangan-ketegangan dalam pikiran peserta didik setelah belajar matematika dapat berkurang, agar peserta didik dapat memanfaatkan waktu yang luang.
Ada beberapa tahapan dalam metode bermain diantaranya yaitu, permainan bebas (Free Play), permainan yang menggunakan aturan (Games), permainan kesamaan sifat (Searching for communalities), permainan representasi (Representation), permainan dengan simbolisasi (Symbolization), permainan dengan formalisasi (Formalization). Belajar dengan permainan bisa menjadikan  pembelajaran matematika yang awalnya sulit menjadi mudah dan menyenangkan. Misalnya peserta didik dalam belajar bilangan bulat, pada awal pembelajaran sebelum dilakukan pembelajaran materi bilangan bulat dengan maksud untuk mengetahui kemampuan awal siswa, menarik minat siswa terhadap matematika, dan membuat pembelajaran yang menyenangkan.
Metode bermain ini memiliki kelebihan dan kelemahan, diantaranya yaitu:
Kelebihan metode permainan,yaitu :
1.      Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian.
2.   Metode ini akan menarik perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi hidup.
3.      Anak dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri.
4.  Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur.

Kelemahan dari metode permainan, yaitu
1.      Tidak semua topik dapat disajikan melalui permainan.
2.       Memerlukan banyak waktu.
3.       Penentuan kalah menang dan bayar-membayar dapat berakibat negatif. 
4.      Mungkin juga tidak terjadi pertengkaran, mengganggu ketenangan belajar di kelas-kelas lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar