Jumat, 05 Januari 2018

Cara Memperkenalkan Matematika Kepada Anak Keterbutuhan Khusus



Pendidikan sangatlah penting, baik itu pendidikan bagi anak normal maupun pendidikan bagi anak dengan berkebutuhan khusus. Karakteristik spesifik anak berkebutuhan khusus pada umumnya  berkaitan dengan tingkat perkembangan fungsional. Karakteristik spesifik tersebut meliputi tingkat perkembangan sensorik motor, kognitif, kemampuan berbahasa, keterampilan diri, konsep diri, kemampuan berinteraksi social, serta kreatifitasnya.  Untuk mengetahui secara jelas tentang karakteristik pada setiap siswa, guru terlebih dahulu melakukan skrining atau assessment agar mengetahui secara jelas mengenai kompetensi diri peserta didik yang bersangkutan. Tujuannya agar saat memprogramkan pembelajaran, sudah dipikirkan mengenai: Intervensi pembelajaran yang diangap cocok.assement disini adalah kegiatan untuk mengetahui kemampuan dan kelemahan setiap peserta didik dalam segi perkembangan kognitif dan perkembangan social, pengamatan yang sensitive.
            Kegiatan ini biasannya memerlukan penginstrumen khusus secara baku atau dibuat sendiri oleh guru kelas. Guru yang mempuni adalah guru yang mampu mengorganisir kegiatan mengajar dikelas melalui program pembelajaran individual dengan latihan kemampuan dan kelemahan setiap individu siswa. Pola kegiatan belajar ini kita kenal dengan nama lain sebagai individualis eduka/jarogram (IEP) selama proses kegiatan, guru kelas ditantang untuk dapat memberikan intervensi khusus guna mengatasi bentuk kelainan-kelainan prilaku yang muncul, agar pembelajaran berjalan dengan lancar.
            Adanya perbedaan karakteristik setiap peserta didik berkebutuhan khusus, akan memerlukan kemampuan khusus guru. Guru dituntut memiliki kemampuan beraitan dengan cara mengombinasikan kemampuan dan bakat setiap anak dalam beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi kemampuan berpikir, melihat, mendengar, berbicara, dan cara besosialisasikan. Hal-hal tersebut diarahkan pada keberhailan dari tujuan akhir pembelajaran, yaitu perubahan perilaku kearah pendewasaan. Kemampuan guru semacam itu merupakan kemurahan seorang guru dalam menyelaraskan keberadaannya dengan kurikulum yang ada kemudian diramu menjadi sebuah program pembelajaran individual.
Model pembelajaran terhadap peserta didik berkebutuhan khusus yang disiapkan oleh para guru disekolah, ditunjukan agar peserta didik mampu untuk berinteraksi terhadap lingkungan social. Pembelajaran tersebut disusun secara khusus melalui penggalian kemampuan diri peserta didik yang paling dominan dan disahkan kepada kurikulum berbaik kompetisi. Model bimbingan kepada pesrtadidik berkebutuhan khusus, difokuskan dahulu terhadap prilaku non adaptif atau prilaku menyimpang sebelum mereka melakukan kegiatan kegiatan program kegiatan belajar individual bimbingan semacam ini dapat diterapkan didalam pengkondisian lingkungan yang dapat mencapai perkembangan optimal dalam upaya pengembangan prilaku-prilaku sesui dengan tugas-tugas perkembangnnya.
Setelah kita dapat menerapkan model pembelajaran yang baik kepada anak keterbutuhan khusus, baru kita dapat mulai mengajarkan materi-materi yang lain, misalnya matematika. Kita mengajarkan matematika kepada anak keterbutuhan khusus haruslah memiliki kesabaran, mulai dari memperkenalkan angka sampai mereka bisa berhitung. Tetapi kita tidak boleh mengajarkan matematika itu secara monoton, melainkan harus sambil bermain. Agar anak yang keterbutuhan khusus itu dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan lancar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar