Jumat, 05 Januari 2018

Cara Mudah Mengerjakan Soal Berbentuk Cerita



Pelajaran matematika dapat dipadukan dengan mata pelajaran yang lain, salah satunya dengan pelajaran Bahasa Indonesia, karena salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki intelektual dan kematangan emosional. Misalnya dalam bentuk soal cerita terlihat adanya berkaitan antara pelajaran Matematika dengan pelajaran Bahasa Indonesia yang saling mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran, sebagai persyaratan dalam mengerjakan soal cerita matematika.
Permasalahan matematika yang berkaitan dengan kehidupan nyata biasanya dituangkan melalui soal-soal berbentuk cerita (verbal). Soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita pendek. Cerita yang diungkapkan dapat merupakan masalah kehidupan sehari-hari atau masalah lainnya. Bobot masalah yang diungkapkan akan mempengaruhi panjang pendeknya cerita tersebut. Makin besar bobot masalah yang diungkapkan, memungkinkan semakin panjang cerita yang disajikan. Ada beberapa cara mudah mengerjakan soal berbentuk cerita, sebagai berikut.
Pertama, modal utama untuk mengerjakan soal matematika adalah memahami soal dengan baik. Agar soal rumit dan panjang mudah dipahami, kita harus menyajikannya dengan cara sendiri. Misalnya, menulis ulang soal tersebut dalam bahasa yang kita pahami. Bayangkan saja bahwa itu soal buatan sendiri Jika ada soal yang menyajikan informasi secara berlebihan, kita tinggal membuang beberapa hal yang memang dianggap tidak perlu dan tidak ada hubungannya dengan pertanyaan. Informasi tersebut biasanya sengaja dihadirkan sebagai pengecoh.
Kedua, menggambar merupakan hal yang sangat penting dilakukan saat mengerjakan soal matematika. Otak kita akan lebih mudah menangkap informasi berupa gambar. Gambar tersebut dapat mempermudah kita dalam mengerjakan soal. Gunakanlah kertas kosong untuk menggambar maupun membuat coretan Gambar yang dimaksud tentu saja bukan berarti gambar seutuhnya, melainkan berisi pula angka-angka. Misalnya, kita menuliskan angka-angka pada soal deret hitung. Terlebih, untuk soal geometri, bangun datar, bangun ruang, dan jarak.
Ketiga, menyusun Strategi dan Menerapkannya Ada beberapa strategi yang bisa kita buat, misalnya cara apa yang akan dipakai untuk mengerjakan soal, apa saja yang mesti dicari sebelum mencari jawaban akhir, serta strategi lain yang dapat mempermudah pekerjaan kita. Serta cek ulang hasil pekerjaan merupakan langkah terakhir yang wajib dilakukan. Pengecekan sering diabaikan karena merasa sudah benar. Padahal, boleh jadi ada kesalahan penulisan maupun penghitungan. Jika waktu yang disediakan masih panjang, tidak ada salahnya kita melakukan cek ulang karena pekerjaan awal yang dirasa sudah mantap pun belum tentu bebas dari kesalahan.
Setelah selesai sebaiknya jangan terburu-buru mengumpulkan hasil pekerjaan. Ketika kita menjadi orang pertama yang mengumpulkan, konsentrasi  teman lain akan terganggu dan ingin mengumpulkan secepat mungkin Meskipun sebenarnya pekerjaan kita sudah selesai, tunggulah sejenak seraya memeriksa ulang. Jangan mengumpulkan dengan tergesa-gesa. Akan tetapi, tidak dikumpulkan lebih dulu bukan berarti boleh dicontekkan kepada rekan sebangku maupun yang lain karena hal itu sama sekali bukan bantuan, melainkan membodohkan teman. Ingat, tidak ada soal yang tidak dapat dipecahkan, termasuk soal matematika yang tergolong rumit itu. Namun, hal yang lebih penting untuk mengerjakan semua soal tersebut adalah penguasaan materi yang akan diujikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar