Pelajaran
matematika dapat dipadukan dengan mata pelajaran yang lain, salah satunya
dengan pelajaran Bahasa Indonesia, karena salah satu tujuan pembelajaran Bahasa
Indonesia adalah agar siswa memiliki intelektual dan kematangan emosional.
Misalnya dalam bentuk soal cerita terlihat adanya berkaitan antara pelajaran
Matematika dengan pelajaran Bahasa Indonesia yang saling mendukung untuk
mencapai tujuan pembelajaran, sebagai persyaratan dalam mengerjakan soal cerita
matematika.
Permasalahan
matematika yang berkaitan dengan kehidupan nyata biasanya dituangkan melalui
soal-soal berbentuk cerita (verbal). Soal cerita adalah soal yang disajikan
dalam bentuk cerita pendek. Cerita yang diungkapkan dapat merupakan masalah
kehidupan sehari-hari atau masalah lainnya. Bobot masalah yang diungkapkan akan
mempengaruhi panjang pendeknya cerita tersebut. Makin besar bobot masalah yang
diungkapkan, memungkinkan semakin panjang cerita yang disajikan. Ada beberapa
cara mudah mengerjakan soal berbentuk cerita, sebagai berikut.
Pertama, modal utama
untuk mengerjakan soal matematika adalah memahami soal dengan baik. Agar soal
rumit dan panjang mudah dipahami, kita harus menyajikannya dengan cara sendiri.
Misalnya, menulis ulang soal tersebut dalam bahasa yang kita pahami. Bayangkan
saja bahwa itu soal buatan sendiri Jika ada soal yang menyajikan informasi
secara berlebihan, kita tinggal membuang beberapa hal yang memang dianggap
tidak perlu dan tidak ada hubungannya dengan pertanyaan. Informasi tersebut
biasanya sengaja dihadirkan sebagai pengecoh.
Kedua, menggambar
merupakan hal yang sangat penting dilakukan saat mengerjakan soal matematika.
Otak kita akan lebih mudah menangkap informasi berupa gambar. Gambar tersebut
dapat mempermudah kita dalam mengerjakan soal. Gunakanlah kertas kosong untuk
menggambar maupun membuat coretan Gambar yang dimaksud tentu saja bukan berarti
gambar seutuhnya, melainkan berisi pula angka-angka. Misalnya, kita menuliskan
angka-angka pada soal deret hitung. Terlebih, untuk soal geometri, bangun
datar, bangun ruang, dan jarak.
Ketiga,
menyusun
Strategi dan Menerapkannya Ada beberapa strategi yang bisa kita buat, misalnya
cara apa yang akan dipakai untuk mengerjakan soal, apa saja yang mesti dicari
sebelum mencari jawaban akhir, serta strategi lain yang dapat mempermudah
pekerjaan kita. Serta cek ulang hasil pekerjaan merupakan
langkah terakhir yang wajib dilakukan. Pengecekan sering diabaikan karena
merasa sudah benar. Padahal, boleh jadi ada kesalahan penulisan maupun
penghitungan. Jika waktu yang disediakan masih panjang, tidak ada salahnya kita
melakukan cek ulang karena pekerjaan awal yang dirasa sudah mantap pun belum
tentu bebas dari kesalahan.
Setelah selesai sebaiknya jangan terburu-buru mengumpulkan
hasil pekerjaan. Ketika kita menjadi orang pertama yang mengumpulkan,
konsentrasi teman lain akan terganggu
dan ingin mengumpulkan secepat mungkin Meskipun sebenarnya pekerjaan kita sudah
selesai, tunggulah sejenak seraya memeriksa ulang. Jangan mengumpulkan dengan
tergesa-gesa. Akan tetapi, tidak dikumpulkan lebih dulu bukan berarti boleh
dicontekkan kepada rekan sebangku maupun yang lain karena hal itu sama sekali
bukan bantuan, melainkan membodohkan teman. Ingat, tidak ada soal yang tidak
dapat dipecahkan, termasuk soal matematika yang tergolong rumit itu. Namun, hal
yang lebih penting untuk mengerjakan semua soal tersebut adalah penguasaan
materi yang akan diujikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar